• Have any questions?
  • 0254-282728
  • ut-serang@ecampus.ut.ac.id
Menggapai Pendidikan Tinggi Dengan Sistem Belajar Jarak Jauh

Sebuah kerjasama kemitraan telah dibangun antara ICMI Banten dan UT (Universitas Terbuka) Serang, kemudian komitemen untuk memperluas akses pendidikan tinggi bagi masyarakat pun disepakati. Selesai menandantangani kesepakatan kerjasama, Sekretariat ICMI Banten langsung membuka pendaftaran mahasiswa baru. Ketika pendaftaran baru saja dibuka, berbondong-bondong ramai orang mendatangi sekretariat ICMI Banten untuk mendaftar. Pengurus administrasi terkejut dengan banyaknya yang mendaftar dan minat untuk mengambil jenjang pendidikan tinggi mendapat respon positif.
Tidak diduga
Saya yang ikut melayani para pendaftar yang datang ke sekretariat, kemudian ditawari kuliah gratis oleh salah seorang pengurus ICMI Banten. Saya tersenyum dalam hati dengan tawaran yang tidak diduga itu. Saya tersenyum karena tawaran itu tak pernah saya bayangkan sebelumnya. Usia saya sudah tidak lagi muda, dan daya tangkap saya sudah sangat lamban. Mungkin karena terlalu larut dalam pekerjaan itu, mencurahkan semua perhatian dan konsentrasi di dalamnya, saya mendapatkan simpati orang-orang dan kesempatan melanjutkan pendidikan D3 saya ke tingkat Sarjana di UT Serang. Saya yang merasa rendah diri dengan kemampuan kapasitas diri pribadi, mulut saya mengeluarkan sejuta alasan bahwa saya tidak pantas menerima beasiswa karena khawatir cuma akan berakhir dengan kekecewaan. Lantaran saya terlalu polos, saya malah semakin dipaksa untuk melanjutkan kuliah Sarjana di UT. Semua karena kepolosan luar biasa dalam pengabdian sehingga saya seperti didorong oleh kekuatan besar untuk menjadi seseorang yang berarti. Kisah anak-anak dari keluarga kurang mampu yang berhasil menembus perguruan tinggi sudah sering kita dengar. Seperti yang dialami Raeni, anak tukang becak yang meraih IPK 3,96 di Universitas Negeri Semarang. Ia bahkan mendapat tawaran kuliah S-2 ke Inggris. Tetapi, apakah mungkin saya bisa seberuntung Raeni, mungkin dia memiliki IQ di atas rata-rata yang tentu jauh di atas saya. Namun saya menyadari betapa banyak kesempatan yang terbuang karena saya terlalu rendah diri alias underestimate dalam bahasa Inggris. Saya diajari bahwa saya harus fokus pada cita-cita saya atau pada keinginan saya agar dapat tercapai. Fokusnya saya kerjakan, tetapi saya selalu menyerah karena gampang putus asa ketika menemui kegagalan. Inilah yang membuat saya kerapkali gagal dalam mencapai tujuan. Sekarang, sebuah peluang untuk mengambil jenjang pendidikan tinggi telah terbuka di depan mata: dan saya bertekad untuk meraihnya dengan segenap kemampuan saya. Saya teringat, setiap kali ke daerah pertanian, saya sering menemukan petani yang melakukan segala upaya agar anak-anaknya jangan lagi jadi petani, dengan menyekolahkan anaknya menjadi sarjana. Namun, sukseskah mereka memutus mata rantai kemiskinan? Tentu, itu semua tergantuing seberapa besar tekad kita untuk mencapai tujuan kita. Dan pendidikan adalah salah satu jembatan menuju kesuksesan. Maka, awal tahun ajaran baru ini saya mau melakukan sebuah terobosan dalam hidup saya, sebuah perbuatan baik dengan menerima tawaran dari kedermawanan salah seorang pengurus ICMI Banten. Sebab, tidak mengambil peluang yang ada sekarang akan membuat saya takkan mendapatkan kesempatan seperti itu ke depan. Hal itu tentu sebuah ujian buat saya: seberapa besar saya mengambil resiko dan menanggung amanat untuk pendidikan sarjana di UT Serang. Saya tak tahu apakah orang yang memberi saya beasiswa ini merasa mengambil resiko tinggi pada saya. Tapi saya bahagia. Kebahagiaan itu timbul karena saya seperti disitimewakan atas kepercayaan dan harapan yang muncul dari banyak pengurus ICMI Banten dan Pak Supri di UT Serang yang tidak bosan-bosannya menyemangati saya. Singkat cerita, saya ikut orientasi mahasiswa baru di Gedung PKRI hari Minggu kemarin. Saya bahkan ikut mendaftar kegiatan ekstrakurikuler menyanyi yang diadakan di UT Serang, mengasah bakat saya, karena saking bersemangatnya. Bukankah kebahagiaan dan kelegawaan adalah hal penting yang diperlukan untuk menjadi bekal menjalani kehidupan perkuliahan yang tak semakin lebih mudah ini di usia saya yang sudah tua? Sebab, saya ini selalu percaya, problema kehidupan akan lebih mudah dihadapi kalau dihadapi dengan batin yang bahagia dan perasaan yang legawa.
Pikiran Kolot
Selesai mengurus registrasi di UT Serang, saya mengikuti masa orientasi mahasiswa baru dari pagi hingga sore: sehari penuh. Kemudian, beberapa narasumber menerangkan bahwa selain biaya perkuliahan yang terjangkau, UT Serang juga memiliki jam kuliah fleksibel dengan kelas tutorial online. Bagi mahasiswa yang memiliki banyak kesibukan dengan pekerjaannya, tidak perlu cemas akan ketinggalan pelajaran. Saya tak pernah mengalami mengikuti kelas belajar mengajar secara online, tak pernah tahu bagaimana cara mendaftar di kelas itu. Karena suatu hal yang baru, saya harus memperluas cara berpikir saya yang masih kolot dengan semangat jaman milenial sekarang. Akibatnya, saya menjadi peka kalau perjalanan menempuh pendidikan tinggi adalah keseriusan. Agar saya tidak ketinggalan pelajaran dan menjawab semua pertanyaan bila nanti datang ujian semster, saya harus selalu membaca dan menguasai modul pelajaran kuliah yang sudah disediakan UT Serang. Maka, awal tahun ajaran yang baru ini akan menjadi titik awal untuk benar-benar menjadi konsisten dalam keputusan yang saya buat. Saya akan konsisten untuk tidak menyerah terhahap masalah dan rintangan sebesar pun lagi dan ingin menjalani kehidupan dengan rasa bahagia. Maka, semoga kebahagiaan batin dan kelegawaan saya menjadi alarm ketika ada permasalahan yang mencoba disodorkan kepada saya. Sudah bertahun-tahun lamanya saya sudah tidak pernah lagi merasakan bangku belajar di kelas, ataupun online secara resmi. Mungkin saya perlu membuat metode belajar sendiri, agar saya bisa terus mengikuti pelajaran dengan baik. Sejujurnya, saat saya membuat tulisan ini, saya dibuat berpikir. Mungkin sesungguhnya Tuhan memberi saya kesempatan kuliah agar saya bisa kembali fokus menekuni budaya literasi untuk nanti di tengah pergaulan mereka sehari-hari di kampus. Demikian pula dengan rasa ingin tahu dan kritis yang harus dibangun, setelah sekian lama tumpul oleh rutinitas kerja mencari uang. Akibatnya, saya terlena dan lupa utuk mengembangkan diri. Dan kesempatan beasiswa S1 di UT Serang yang diberikan salah pengurus ICMI Banten sekarang benar-benar sudah menyadarkan saya.
Apa Yang Bisa Didapat
Meski banyak orang belum begitu mengenal UT Serang yang sebenarnya sudah memiliki sgudang prestasi, tidak berarti membuat UT Serang berhenti melakukan terobosan-terobosan. Dengan sistem belajar jarak jauh, bahkan ketika mendapatkan akreditasi B dan A pada beberapa jurusan, sedikit demi sedikit, masyarakat umum mulai melirik. Publik mulai sadar akan persoalan status akreditasi, dan apalagi UT Serang adalah kampus negeri. Terdapat sebuah ungkapan, kalau tidak diterima di UGM atau ITB sebagai kampus negeri favorit, kuliah di UT Serang pun sama gengsinya: sama-sama kampus negeri dan punya akreditasi yang sangat baik oleh Kemenrisdikti. Seperti yang dipaparkan pada kegiatan orientasi mahasiswa baru UT Serang Minggu (08/09/19), AKBP Dr. Dadang Herli selaku alumni UT yang diundang menjadi narasumber, menjelaskan semua pengalamannya dan kesan-kesan yang didapatnya selaku alumni UT di Kepolisian. Menurut penjelasannya, lulusan-lulusan dari kampus UT mendapatkan banyak pengakuan positif dari perusahaan dan instansi-instansi pemerintah. Artinya, seorang ketika mendapat nilai yang baik dan dinyatakan lulus, maka takkan ada yang meragukan keilmuannya di jurusan yang pernah dienyamnya di UT. Banyak tokoh-tokoh besar nasional yang berasal dari lulusan UT, ada yang dari figur publik seperti artis dan ada yang dari kalangan negarawan seperti Marsekal Djoko Santoso dan Menkopolhukan Wiranto. ?Saya ini anak penjaga sekolah dan keterima bekerja sebagai polisi pangkat rendah, lalu ikut mendaftar sekolah perwira dengan bekal ijazah sarjana dari kampus UT. Saya langsung diterima di sekolah perwira. Pangkat saya langsung melesat hingga menjadi AKBP seperti sekarang. Semua itu karena ijazah UT, kalau saya tidak membawa modal ijazah UT, saya pasti disuruh menunggu 10 tahun untuk pendaftaran berikutnya. ? kata Dadang. Dalam hal kiat-kiat mendapatkan nilai akademik yang baik di UT Serang, Dadang bahkan mendorong semua mahasiswa baru UT Serang untuk selalu percaya diri dengan nilai akademik yang sudah diraih. ?Nilai C di UT itu masih berani adu dengan nilai A di kampus negeri lain. Sistem penilaian di UT, berbeda dengan kampus negeri lain, lebih objektif, berdasarkan mekanisme pemberian nilai komputerisasi jarak jauh,? kata dia. Artinya, bila ada keinginan untuk serius belajar, maka semua soal-soal yang keluar dalam ujian semeseter itu semuanya terdapat dalam buku modul: asal rajin membaca modul, pasti nilainya baik. Apa yang akan saya dapat dari UT Serang? Kedewasaan dan kemandirian dalam belajar serta menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu. Tidak banyak main-main, seperti umumnya lingkungan kampus lainnya. Karena, wilayah aplikasi keilmuan kita ada di pekerjaan rutin sehari-hari, dan sisanya fokus menyelesaikan masa pembelajaran dengan tepat waktu di UT. Membayangkan mendapatkan pangkat dan rejeki seperti AKBP Dadang barangkali merupakan hal yang mustahil. Yang menarik dan dapat diambil hikmahnya adalah ketika setiap individu memahami modal dasar dari ilmu yang dipelajari dari UT itu dan berupaya mengembangkannya.
Tags:
Share: